Jumat, 15 Juni 2012

Memilih Saham Yang Baik (Bagian 1)

Mendekati akhir tahun selalu investor bertanya tanya apa yang akan terjadi pada tahun depan? Investasi apa yang baik untuk dilakukan di tahun 2008. Sudah tiga orang wartawan dari harian yang berbeda menghubungi aku untuk memberikan prediksi saham apa saja yang harus dibeli di tahun depan.

Tipikal investor Indonesia. Mereka mau cepat tanpa bersusah payah menentukan saham apa yang harus dibeli. Mereka lebih memilih untuk mendengarkan analis merekomendasikan saham yang harus dibeli.

Aku sering berpikir hal ini adalah hal yang sangat lucu. Senekad itukah para investor menyerahkan investasi mereka ke tangan analis yang notabene tidak memeliki kepentingan atas kehidupan investor tersebut? Senekad itukah para investor menyerahkan uang mereka di masa depan kepada para dukun saham?

Beberapa saat lalu salah seorang saudara ku sedang dipusingkan memilih sekolah untuk anaknya yang masih kecil. Dia pusing tujuh keliling memilih sekolah. Aku bertanya kenapa memilih sekolah saja pusing? Kan banyak sekolah saat ini. Lalu dia menjawab, justru karena banyak itu aku pusing. Aku harus memilih sekolah yang terbaik. Masak untuk masa depan anakku aku memilih sekolah yang asal saja.

Mendengar ini aku langsung teringat ketiga wartarwan tersebut dan beberapa investor yang kerap menghubungi aku. Mengapa mereka menyerahkan masa depan financial mereka ke tangan para analis?

Ah beberapa orang menjawab karena mereka tidak tahu bagaimana memilih saham yang baik. Aku balik bertanya, memangnya para analis tahu? Waduh kalau analis tahu saham apa yang akan naik tinggi tahun depan, aku rasa para analis tidak perlu repot repot kerja lagi. Cukup beli saham tersebut, tutup mulut dan nikmati keuntungan di depan mata.

Bukannya aku merendahkan pekerjaan analis, namun memang apa yang kami lakukan sebenar tidak terlalu sulit dan rumit. Siapa saja bisa melakukan dengan baik apa yang kami lakukan, selama mengerti apa yang harus di kerjakan.

Oleh sebab itu dalam beberapa artikel aku akan memberikan tips memilih saham yang baik untuk investasi. Aku tegaskan sekali lagi, memilih saham yang baik untuk investasi. Perlu aku menekankan kata investasi. Mengapa demikian? Karena aku melihat investor sering rancu antara investasi, spekulasi dan gambling.

Ada salah seorang client ku yang hampir setiap hari nongkrong di galeri saham. Entah apa yang dilakukan. Sehari hari kerjanya berbincang bincang, mencari rumors saham apa yang akan ditarik. Pernah suatu kali salah seorang temannya meneriakkan BUY untuk suatu saham. Tanpa mengalihkan pandangan dari tabloid yang sedang dibaca nya client tersebut berteriak ”Gua ikut beli 100 lot”. Lima menit kemudian dia bertanya ke temannya saham apa yang dibeli.

Menurut anda apakah client ku itu melakukan investasi atau spekulasi atau gambling?

Yang aku maksud dengan investasi adalah memilih saham yang bagus, baik dari sisi fundamental, management dan prospek harga sahamnya di masa depan. Beli saham tersebut saat masih murah, pegang selama saham tersebut tidak kemahalan dan jual saat sudah mencapai target harga yang kita proyeksikan.

Terdengar rumit? Tidak usah takut, bingung dan stress. Hanya kedengarannya saja yang rumit. Namun sebenarnya sederhana saja.

Langkah Pertama memilih saham adalah mencari perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan yang cerah. Premis dasar dari langkah ini adalah sangat sederhana : hanya perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan yang cerah saja yang memiliki kemungkinan harga sahamnya naik di masa depan sehingga memberikan keuntungan bagi para investornya.

Apa kriteria perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan cerah? Sangat sederhana. Setiap perusahaan ujung ujungnya harus mampu menjual produk atau pun service yang ditawarkan. Sehingga untuk memiliki bisnis yang bagus, produk atau service yang ditawarkan harus diminati oleh konsumen. Untuk tahun 2008 aku melihat ada beberapa produk yang memiliki prospek cerah di tahun 2008.

Diurutan pertama aku melihat produk CPO akan mengalami lonjakan permintaan sehingga harga CPO akan naik. Sehingga jika investor ingin membeli saham yang kemungkinan memberikan return yang cukup tinggi di tahun 2008 pertama tama harus melihat industri ini. Lonjakan permintaan ini disebabkan naiknya permintaan CPO terutama untuk digunakan sebagai bahan bio energy.

Lalu aku juga melihat sektor pertambangan khususnya batubara akan mengalami lonjakan permintaan yang cukup tinggi. Nickel pun akan naik meski tidak setinggi tahun 2007 ini. Mengapa aku katakan demikian? Karena permintaan global sudah mulai menurun bagi nickel terutama dari China. Sedangkan untuk batubara, naiknya harga minyak bumi menyebabkan market mencari alternatif energi.

Salah satu ciri ciri perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus adalah kemampuan menguasai market dan menjadi market leader serta menjadi penentu harga di market. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kriteria ini, namun jika ditemukan perusahaan ini akan menjadi tambang emas. Untuk industri CPO aku melihat Astra Agro Lestari (AALI.JK) menjadi market leader. Untuk batubara aku melihat Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA.JK). Sedangkan untuk nickel aku memilih International Nickel Indonesia (INCO.JK) dan Aneka Tambang (ANTM.JK)

Namun jangan lupakan pula sektor retail dan konsumsi. Aku melihat Unilever (UNVR.JK) dapat menjadi salah satu alternatif. Alasannya simple, Unilever menguasai market untuk masing masing kategori produk. Untuk odol ada Pepsodent dan Close Up. Shampoo ada Sunsilk. Sabun ada Lux dan Dove. Lalu Unilever juga memiliki brand Kecap Bango dan baru baru ini telah mengakuisisi Buavita.

(bersambung)

sumber : DISINI BRO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar