Jumat, 15 Juni 2012

Memilih Saham Yang Baik (Bagian 2)


Dalam artikel sebelumnya saya menyebutkan langkah pertama dalam memilih saham yang bagus adalah melihat bisnis dari perusahaan tersebut. Apakah perusahaan yang akan kita beli sahamnya memiliki bisnis yang bagus, berkembang dan memiliki prospek ke depan yang jelas? Premis dari pemilihan ini adalah kinerja harga saham suatu perusahaan sangat tergantung dari kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang bagus dan memiliki prospek bagus akan mengakibatkan harga sahamnya mengalami kenaikan. Sebaliknya, perusahaan yang secara bisnis buruk, dalam jangka panjang harga sahamnya tidak akan memberikan return yang bagus.

Saya selalu mengatakan, saat membeli saham tolong mindset kita diubah. Membeli saham bukanlah hanya membeli selembar kertas. Membeli saham adalah membeli perusahaan. Membeli saham adalah membeli aset. Dan tentunya kita tidak mau menghambur hamburkan uang kita untuk membeli perusuhaan yang jelek. Tentunya kita tidak akan rela uang kita dibelanjakan untuk membeli aset yang buruk.

Salah satu contoh perusahaan yang menurut saya memiliki bisnis yang bagus adalah Aneka Tambang (ANTM.JK). Pertama, ANTM.JK sangat diuntungkan oleh menguatkan harga komoditas seperti nikel, feronikel dan emas. Kedua, ANTM.JK merupakan salah satu perusahaan tambang yang sangat terdiversifikasi. Mereka memiliki produk nikel, feronikel, emas, bauksit dan perak. Ketiga, ANTM.JK memiliki kinerja operational yang fantastis dimana terlihat dari tingkat profitability, return dan growth yang rata rata berada di atas industri. Dan terakhir yang membuat saya rekomen saham ini adalah prospek ke depan ANTM.JK dimana mereka dalam beberapa tahun ke depan akan memiliki proyek baru seperti Tayan Chemical Grade Alumina, Bintan Smelter Grade Alumina, Obi Iron Cap, FeNi IV dan Hydromet Nickel Project. Rata rata proyek itu akan rampung pada tahun 2010 hingga 2012. Sehingga jika kita membeli saham ANTM.JK sekarang dan hold hingga 2015 saya yakin ANTM.JK akan memberikan return di atas rata rata.

Langkah Kedua yang harus dilakukan dalam memilih saham yang baik adalah faktor management. Alasannya sangat mendasar, salah satu sumber utama kita mengevaluasi suatu perusahaan – untuk melihat apakah bisnis dan prospek perusahaan itu bagus, adalah annual report atau laporan keuangan. Yang membuat annual report adalah manajemen. Jika pihak manajemen tidak jujur, bagaimana kita dapat melandaskan analisa kita berdasarkan annual report yang dibuat manajemen.

Saat mengajar di program pascasarjana salah satu universitas di jakarta selatan saya selalu mengatakan untuk tidak pernah menyentuh saham saham tertentu. Alasan saya yang utama adalah saya tidak dapat memegang omongon manajemen atas corporate action grup mereka. Hari ini bilang A, besok bilang B, lusa bilang C. Jika omongan manajemen berubah ubah, bagaimana kita dapat menganalisa perusahaan tersebut. Buat saya hal ini merupakan komponen yang sangat penting dalam pertimbangan membeli saham.

Selain itu, perlu juga kita lihat apakah manajemen jujur atas hal hal baik dan buruk yang terjadi pada perusahaan. Berhati hati lah kepada manajemen yang hanya melaporkan hal hal baik namun menutup nutupi hal buruk.

Saya akan mencoba mengambil contoh dua perusahaan yang bertolak belakang dalam hal kejujuran kepada para investor. Kedua perusahaan itu adalah Perusahaan Gas Negara (PGAS.JK) dan Aneka Tambang (ANTM.JK).

PGAS.JK memiliki proyek pipanisasi SSWJ yang mengalami keterlambatan. Namun manajemen terkesan menutup nutupi kejadian ini. Seharusnya progres sudah terjadi pada Desember 2006 namun mengalami keterlambatan. Atas keterlambatan ini manajemen terkesan kurang transparan. Akhirnya publik mengetahui pada awal Januari 2007. Dan akibatnya saham PGAS.JK terkoreksi hingga 23% dalam satu hari.

Berbeda dengan ANTM.JK yang saat itu mengalami kerusakan pada smelter FeNi III. Kerusakan terjadi sekitar hari sabtu. Namun hari minggunya ANTM.JK mengadakan jumpa pers dan hari senin nya corporate secretary ANTM.JK menghubungi analis. Atas keterbukaan ini harga saham ANTM.JK hanya mengalami koreksi sedikit.

Kejujuran adalah hal yang sangat penting. Satu satunya pihak yang paling mengetahui perusahaan secara mendalam adalah pihak manajemen. Sehingga salah satu sumber yang paling valid dalam menganalisa perusahaan adalah manajemen. Jika manajemen tidak jujur, bagaimana kita dapat memperoleh informasi yang valid.

Hal lain yang dapat kita jadikan patokan dalam menilai manajemen adalah bagaimana proyek yang mereka tetapkan dapat terealisasi tepat waktu. Sebagai contoh ANTM.JK menargetkan proyek FeNi IV akan mulai beroperasi pada 2012. Jika nanti pada 2012 FeNi IV benar benar beroperasi, berarti kita dapat menilai manajemen memiliki kapabilitas untuk mendeliver apa yang dia janjikan.

Langkah Pertama adalah memilih perusahaan yang memiliki bisnis dan prospek bisnis yang baik. Langkah Kedua adalah memilih perusahaan yang memiliki manajemen yang jujur dan mampu mendeliver apa yang dijanjikan. Kedua hal itu akan menuntun pada Langkah Ketiga yaitu memilih perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang unggul.

Apa itu kinerja keuangan yang unggul? Bagaimana cara menilainya? Akan dibahas pada artikel berikutnya.

(Bersambung)

sumber :monggo

Memilih Saham Yang Baik (Bagian 1)

Mendekati akhir tahun selalu investor bertanya tanya apa yang akan terjadi pada tahun depan? Investasi apa yang baik untuk dilakukan di tahun 2008. Sudah tiga orang wartawan dari harian yang berbeda menghubungi aku untuk memberikan prediksi saham apa saja yang harus dibeli di tahun depan.

Tipikal investor Indonesia. Mereka mau cepat tanpa bersusah payah menentukan saham apa yang harus dibeli. Mereka lebih memilih untuk mendengarkan analis merekomendasikan saham yang harus dibeli.

Aku sering berpikir hal ini adalah hal yang sangat lucu. Senekad itukah para investor menyerahkan investasi mereka ke tangan analis yang notabene tidak memeliki kepentingan atas kehidupan investor tersebut? Senekad itukah para investor menyerahkan uang mereka di masa depan kepada para dukun saham?

Beberapa saat lalu salah seorang saudara ku sedang dipusingkan memilih sekolah untuk anaknya yang masih kecil. Dia pusing tujuh keliling memilih sekolah. Aku bertanya kenapa memilih sekolah saja pusing? Kan banyak sekolah saat ini. Lalu dia menjawab, justru karena banyak itu aku pusing. Aku harus memilih sekolah yang terbaik. Masak untuk masa depan anakku aku memilih sekolah yang asal saja.

Mendengar ini aku langsung teringat ketiga wartarwan tersebut dan beberapa investor yang kerap menghubungi aku. Mengapa mereka menyerahkan masa depan financial mereka ke tangan para analis?

Ah beberapa orang menjawab karena mereka tidak tahu bagaimana memilih saham yang baik. Aku balik bertanya, memangnya para analis tahu? Waduh kalau analis tahu saham apa yang akan naik tinggi tahun depan, aku rasa para analis tidak perlu repot repot kerja lagi. Cukup beli saham tersebut, tutup mulut dan nikmati keuntungan di depan mata.

Bukannya aku merendahkan pekerjaan analis, namun memang apa yang kami lakukan sebenar tidak terlalu sulit dan rumit. Siapa saja bisa melakukan dengan baik apa yang kami lakukan, selama mengerti apa yang harus di kerjakan.

Oleh sebab itu dalam beberapa artikel aku akan memberikan tips memilih saham yang baik untuk investasi. Aku tegaskan sekali lagi, memilih saham yang baik untuk investasi. Perlu aku menekankan kata investasi. Mengapa demikian? Karena aku melihat investor sering rancu antara investasi, spekulasi dan gambling.

Ada salah seorang client ku yang hampir setiap hari nongkrong di galeri saham. Entah apa yang dilakukan. Sehari hari kerjanya berbincang bincang, mencari rumors saham apa yang akan ditarik. Pernah suatu kali salah seorang temannya meneriakkan BUY untuk suatu saham. Tanpa mengalihkan pandangan dari tabloid yang sedang dibaca nya client tersebut berteriak ”Gua ikut beli 100 lot”. Lima menit kemudian dia bertanya ke temannya saham apa yang dibeli.

Menurut anda apakah client ku itu melakukan investasi atau spekulasi atau gambling?

Yang aku maksud dengan investasi adalah memilih saham yang bagus, baik dari sisi fundamental, management dan prospek harga sahamnya di masa depan. Beli saham tersebut saat masih murah, pegang selama saham tersebut tidak kemahalan dan jual saat sudah mencapai target harga yang kita proyeksikan.

Terdengar rumit? Tidak usah takut, bingung dan stress. Hanya kedengarannya saja yang rumit. Namun sebenarnya sederhana saja.

Langkah Pertama memilih saham adalah mencari perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan yang cerah. Premis dasar dari langkah ini adalah sangat sederhana : hanya perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan yang cerah saja yang memiliki kemungkinan harga sahamnya naik di masa depan sehingga memberikan keuntungan bagi para investornya.

Apa kriteria perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus dan prospek masa depan cerah? Sangat sederhana. Setiap perusahaan ujung ujungnya harus mampu menjual produk atau pun service yang ditawarkan. Sehingga untuk memiliki bisnis yang bagus, produk atau service yang ditawarkan harus diminati oleh konsumen. Untuk tahun 2008 aku melihat ada beberapa produk yang memiliki prospek cerah di tahun 2008.

Diurutan pertama aku melihat produk CPO akan mengalami lonjakan permintaan sehingga harga CPO akan naik. Sehingga jika investor ingin membeli saham yang kemungkinan memberikan return yang cukup tinggi di tahun 2008 pertama tama harus melihat industri ini. Lonjakan permintaan ini disebabkan naiknya permintaan CPO terutama untuk digunakan sebagai bahan bio energy.

Lalu aku juga melihat sektor pertambangan khususnya batubara akan mengalami lonjakan permintaan yang cukup tinggi. Nickel pun akan naik meski tidak setinggi tahun 2007 ini. Mengapa aku katakan demikian? Karena permintaan global sudah mulai menurun bagi nickel terutama dari China. Sedangkan untuk batubara, naiknya harga minyak bumi menyebabkan market mencari alternatif energi.

Salah satu ciri ciri perusahaan yang memiliki bisnis yang bagus adalah kemampuan menguasai market dan menjadi market leader serta menjadi penentu harga di market. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kriteria ini, namun jika ditemukan perusahaan ini akan menjadi tambang emas. Untuk industri CPO aku melihat Astra Agro Lestari (AALI.JK) menjadi market leader. Untuk batubara aku melihat Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA.JK). Sedangkan untuk nickel aku memilih International Nickel Indonesia (INCO.JK) dan Aneka Tambang (ANTM.JK)

Namun jangan lupakan pula sektor retail dan konsumsi. Aku melihat Unilever (UNVR.JK) dapat menjadi salah satu alternatif. Alasannya simple, Unilever menguasai market untuk masing masing kategori produk. Untuk odol ada Pepsodent dan Close Up. Shampoo ada Sunsilk. Sabun ada Lux dan Dove. Lalu Unilever juga memiliki brand Kecap Bango dan baru baru ini telah mengakuisisi Buavita.

(bersambung)

sumber : DISINI BRO