Rabu, 29 Februari 2012

Jadwal Pameran Komputer 2012

Jadwal Pameran Komputer 2012

Jakarta
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Jakarta Convention Center (JCC)
    Tiket :
    - Weekdays = Rp. 5.000,- (Rabu – Jum’at)
    - Weekend = Rp. 15.000,- (Sabtu – Minggu)
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012 + Indonesia Celullar Show
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
    Lokasi : Jakarta Convention Center (JCC)
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 14 Juni 2012 – 15 Juli 2012
  • Indocomtech
    Tanggal : 31 Oktober 2012 – 04 November 2012
    Lokasi : Jakarta Convention Center (JCC)
Yogyakarta (Jogja)
  • APKOM New Year Expo (ANYE) 2012
    Tanggal : 04 Februari 2012 – 08 Februari 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 03 Maret 2012 – 07 Maret 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
    Tiket : Rp 5.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National Computer Expo (NiCE) 2012
    Tanggal : 05 Mei 2012 – 09 Mei 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012
    Tanggal : 09 Juni 2012 – 13 Juni 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
  • Yogyakomtek 2012
    Tanggal : 29 September 2012 – 03 Oktober 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
  • APKOM YESS 2012 + Indonesia Cellular Show
    Tanggal : 01 Desember 2012 – 05 Desember 2012
    Lokasi : Jogja Expo Center (JEC)
Semarang
  • APKOM New Year Expo (ANYE) 2012
    Tanggal : 11 Januari 2012 – 17 Januari 2012
    Lokasi : Java Mall – Semarang
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Java Mall – Semarang
    Tiket : GRATIS
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National IT Expo (NIX) 2012
    Tanggal : 04 Mei 2012 – 08 Mei 2012
    Lokasi : Java Mall – Semarang
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
    Lokasi : Java Mall & DP Mall – Semarang
  • Semarkomtek 2012
    Tanggal : 28 September 2012 – 02 Oktober 2012
    Lokasi : Java Mall – Semarang
  • APKOM Year End Sale (YES) 2012
    Tanggal : 30 November 2012 – 04 Desember 2012
    Lokasi : Java Mall – Semarang
Medan
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 22 Februari 2012 – 26 Februari 2012
    Lokasi : Santika Premier Dyandra Hotel & Convention – Medan
    Tiket : Rp 3.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
Bandung
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Graha Manggala Siliwangi – Bandung
    Tiket : Rp 3.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 02 Mei 2012 – 06 Mei 2012
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
    Lokasi : Graha Manggala Siliwangi – Bandung
Makassar
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Celebes Convention Centre – Makassar
    Tiket : Rp 5.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : awal Mei 2012
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
    Lokasi : Celebes Convention Centre – Makassar
  • Indonesia Cellular Show
    Tanggal : 05 September 2012 – 09 September 2012
    Lokasi : Celebes Convention Centre – Makassar
  • Makassar Computer Expo
    Tanggal : 31 Oktober 2012 – 04 November 2012
    Lokasi : Celebes Convention Centre – Makassar
Surabaya
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Grand City Surabaya
    Tiket : Rp 5.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 04 Mei 2012 – 08 Mei 2012
  • Festival Komputer Indonesia (FKI) 2012
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
    Lokasi : Grand City Surabaya
  • SCOMDEX
    Tanggal : 05 Oktober 2012 – 09 Oktober 2012
  • Surabaya Computer Expo
    Tanggal : 28 November 2012 – 02 Desember 2012
    Lokasi : Grand City Surabaya
  • Pameran Komputer Murah Akhir Tahun
    Tanggal : Desember 2012
Malang
  • Mega Bazaar Computer 2012
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Graha Cakrawala – Universitas Negeri Malang
    Tiket : Rp 3.000,-
    Jam buka : 10.00 am – 09.00 pm
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 06 Juni 2012 – 10 Juni 2012
  • MCOMDEX
    Tanggal : 03 Oktober 2012 – 07 Oktober 2012
    Lokasi : Graha Cakrawala Univ. Malang
  • APKOM Year End Sale (YES) 2012
    Tanggal : 05 Desember 2012 – 09 Desember 2012
    Lokasi : Graha Cakrawala Univ. Malang
Purwokerto
  • Pameran Komputer Purwokerto
    Tanggal : 03 November 2012 – 07 November 2012
    Lokasi : Auditorium Univ. Jend. Sudirman Purwokerto
Aceh
  • Apkom Best Buy 2012
    Tanggal : 16 Maret 2012 – 20 Maret 2012
    Lokasi : AAC Dayan Dawood
  • National Computer Expo
    Tanggal : 01 Juni 2012 – 05 Juni 2012
    Lokasi : Gedung Chik Di Tiro
  • Apkom Big Sale
    Tanggal : 28 September 2012 – 02 Oktober 2012
    Lokasi : AAC Dayan Dawood
  • Atjeh Comtech Series
    Tanggal : 21 Desember 2012 – 24 Desember 2012
    Lokasi : serentak di beberapa kabupaten di Aceh
Banjarmasin
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 10 Mei 2012 – 14 Mei 2012
Bogor
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 24 April 2012 – 2 Mei 2012
Denpasar
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 18 Juli 2012 – 22 Juli 2012
Manado
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : awal Mei 2012
Palembang
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 06 Juni2012 – 10 Juni 2012
Pontianak
  • Apkomtech
    Tanggal : 22 Februari 2012 – 27 Februari 2012
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 30 Mei 2012 – 04 Juni 2012
  • Super Bazar Computer
    Tanggal : 22 Agustus 2012 – 27 Agustus 2012
Solo
  • Solo Computer Bazaar (SCB)
    Tanggal : 29 Februari 2012 – 04 Maret 2012
    Lokasi : Diamond Solo Convention Center
  • National Computer Expo (NiCE)
    Tanggal : 13 Juni 2012 – 17 Juni 2012
    Lokasi : Diamond Solo Convention Center
  • Apkomindo Comp Expo (ACE)
    Tanggal : 05 September 2012 – 09 September 2012
    Lokasi : Diamond Solo Convention Center
  • Apkom Year End Sale (Apkom YES)
    Tanggal : 05 Desember 2012 – 09 Desember 2012
Kudus
  • Pameran Komputer Awal Tahun
    Tanggal : 10 Februari 2012 – 19 Februari 2012
    Lokasi : Matahari Plaza Lt. 3 – Kudus

Rabu, 22 Februari 2012

Fungsi Ping pada command Promp

Menurut Wikipedia Ping (kadangkala disebut sebagai singkatan dari Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya.
Mike Muuss menulis program ini pada bulan Desember 1983, sebagai sarana untuk mencari sumber masalah dalam jaringan. Menurutnya, nama “ping” berasal dari suara echo (sonar) sebuah kapal selam yang bilamana sang operator mengirimkan pulsa-pulsa suara ke arah sebuah sasaran maka suara tersebut akan memantul dan diterima kembali ketika telah mengenai sasaran dalam jangka waktu tertentu.
Utilitas ping akan menunjukkan hasil yang positif jika dua buah komputer saling terhubung di dalam sebuah jaringan. Hasil berupa statistik keadaan koneksi yang kemudian ditampilkan di bagian akhir. Kualitas koneksi dapat dilihat dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya.
Syntax
ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-w Timeout] [TargetName]
Untuk melihat parameter ping lainnya ketik perintah berikut:
ping /?
-t : Melakukan perintah ping ke host tujuan terus menerus sampai dihentikan. Untuk melihat statistik dan melanjutkan tekan Control+Break sedangkan untuk menghentikan proses tekan Control+C.
-a: Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan.
-n count: Melakukan perintah ping dengan menentukan jumlah pesan echo request yang dikirim. Defaultnya tanpa -n adalah 4.
-l size: Melakukan perintah ping dengan mengirimkan paket data dalam pesan echo request yang dikirim. Secara default paket yang dikirim 32 bytes. Maksimum paket yang bisa dikirimkan sebesar 65,527 bytes.
-f: Melakukan perintah ping dengan menetapkan bahwa pesan echo request yang dikirim dalam header IP tanpa fragmentasi . Pesan echo request tidak dapat terfragmentasi oleh router di jalur tujuan. Parameter ini berguna untuk troubleshooting Path Maximum Transmission Unit (PMTU).
- TTL: Melakukan perintah ping dengan menentukan nilai TTL dalam header IP terhadap pesan echo request yang dikirim. Secara default TTL untuk Windows XP adalah 128. Maksimum TTL 255.
-v: Melakukan perintah ping dengan menentukan nilai jenis layanan (Type Of Services/TOS) dalam header IP untuksetiap pesan echo request yang dikirim. Defaultnya adalah 0. TOS yang ditentukan adalah nilai desimal berkisar antara 0 sampai 255.
-r Count: Melakukan perintah ping dengan dengan menambahkan opsi Record Rute dalam header IP untuk merekam route yang diambil oleh pesan echo request yang dikirim dan yang diterima. Nilai Count minimal adalah 1 dan maksimal 9.
-j Hostlist: Melakukan perintah ping dengan menambahkan opsi Loose Source Route dalam header IP yang ditentukan dalam HostList. Hostlist adalah serangkaian alamat IP yang dipisahkan oleh spasi.
-k Hostlist: Melakukan perintah ping dengan menambahkan opsi Strict Source Route dalam hedar IP yang ditentukan dalam HostList.
-w Timeout: Melakukan perintah ping dengan mengatur timeout dalam satuan milidetik. Secara Default waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4 detik).
Contoh Penggunaan Perintah Ping:
Ping destination 74.125.235.51
ping 74.125.235.51
Ping destination 74.125.235.51 dan  melihat  nama host
ping –a 74.125.235.51
Ping destination 74.125.235.51 dengan 10 pesan echo request dan 1000 bytes besar paket yang dikirim
ping -n 10 -l 1000 74.125.235.51
Ping destination 74.125.235.51 dengan merekem route selama  4 hop
ping -r 4 74.125.235.51
Semoga bermanfaat.

Senin, 13 Februari 2012

7 Tips Bisnis Jitu

Dalam buku terbarunya, Wirausaha Muda Mandiri, Rheinald Khasali merangkum pengalaman beberapa wirausaha muda sukses. Termasuk tip sukses mereka. Silakan simak, siapa tahu Anda bisa belajar darinya.
1. Nikmati indahnya berpikir kreatif
Menjadi kreatif berarti selalu membuka pintu dan mengeksplorasi pilihan-pilihan. Seperti kata John C Maxwell, "Bakat saja tidak cukup. IQ juga tidak. Semua baru menjadi potensi, dan setiap potensi perlu menemukan pintunya." Caranya? Berani mencoba.
2. Kekuatan kesederhanaan
Tip ini berasal dari pengalaaman sukses Firmansyah Budi Prasetyo, pemilik Tella Krezz. Ia berhasil menaikkan gengsi singkong menjadi sama dengan french fries dan snack impor lainnya. Kunci sukses para pemikir sederhana, mereka mengerjakan hal-hal yang sudah dikenali dan akrabi sejak kecil.
3. Carilah struktur biaya yang rendah
Menurut Rheinald Khasali, berwirausaha bukan bergaya hidup. Kalau bergaya hidup Anda
menghabiskan uang. Dalam wirausaha Anda mengurangi pengeluaran dan mendatangkan penghasilan. Dengan pola pikir ini, maka bisnis yang dijalankan akan membawa untung.
4. Gunakan teknologi, jangkau sebanyak sebanyak mungkin orang
Saat ini bila Anda gagap teknologi maka akan rugi. Pasalnya, dengan teknologi, pemasaran produk akan menyebar pada banyak orang tanpa mengeluarkan biaya. Dengan Twitter, Facebook, situs, atau blog, promosi akan menyebar dalam hitungan menit.
5. Tiupkan ruh pada brand Anda
Artinya memberi kekuatan dan nyawa pada brand agar bisa bergerak sendiri, hidup dan berdaya. Brand Anda adalah karakter Anda, jadi jangan berkompromi pada hal-hal yang bisa merusak reputasi dan karakter Anda, karena akan berpengaruh pada brand. Buatkan story telling tentang brand Anda, biasanya orang suka pada kisah di balik sebuah produk.
6. Entrepreneurship DNA
Jangan percaya pada mitos, bahwa orang Padang jago berdagang, atau orang China pandai berbisnis. Semua orang bisa berbisnis dan memiliki entrepreneurship DNA. Caranya dengan meluaskan pengetahuan, banyak bergaul dengan pengusaha sukses yang beretika, dan bekerja keras.
7. Bersahabat dengan ketidakpastian
Dalam bisnis sering terjadi ketidakpastian, bahkan bisnis dianggap kegiatan berselancar di antara gelombang ketidakpastian. Ketidakpastian terjadi bila kita tidak mengenali sesuatu, jadi cara mengatasinya tak lain bersahabat dengan ketidakpastian itu. Cari data dan informasi, sampai Anda mengenali ketidakpastian itu serta risikonya.

Memunculkan ekstensi file di Windows Explorer

Ekstensi file adalah 3 huruf setelah tanda titik dibelakang nama file yang menandakan file tersebut file apa, misalkan file aplikasi akan berekstensi .exe, file teks .txt, file Ms Word .doc, dan lain-lain. Dengan melihat ekstensi file ini biasanya akan lebih memudahkan kita untuk mengidentifikasi suatu file.


Secara default, ekstensi file ini tidak muncul di belakang nama file jika anda membuka Windows Explorer. Untuk dapat memunculkan ekstensi file di Windows Explorer, caranya adalah sebagai berikut:

   1. Di jendela Windows Explorer, pilih menu Tools > Folder Options
   2. Di jendela yang muncul pilih tab View, lalu hilangkan tanda ceklist di menu [Hide extensions for known file types] di bagian Advanced settings
   3. Kemudian tekan tombol [OK]
   4. Lihat hasilnya di Windows Explorer, kini ekstensi file telah muncul.

Jumat, 10 Februari 2012

Bisnis Affiliate, Apa Saja Resikonya?

Berbicara mengenai cara bisnis online, salah satu peluang bisnis yang banyak digeluti masyarakat yaitu program affiliate. Bergabung dengan program-program affiliate yang ditawarkan di internet, merupakan cara yang mudah dan murah untuk mendapatkan tambahan penghasilan cukup besar dari dunia maya.
Dengan menjadi perantara antara penyelenggara affiliate dan calon konsumennya, Anda akan mendapatkan komisi dari produk atau jasa yang iklannya telah dipasang pada website atau blog Anda. Besarnya income yang diperoleh bisa disesuaikan dengan banyaknya pengguna internet yang meng-klik iklan tersebut, atau bisa juga berdasarkan jumlah produk atau jasa yang terjual. Kemudahan dalam bergabung serta banyaknya keuntungan yang ditawarkan, berhasil menarik minat masyarakat untuk menggeluti program tersebut.
Banyaknya keuntungan yang ditawarkan bisnis internet tersebut, bukan berarti tanpa memiliki resiko. Walaupun bisa dibilang resiko bisnis affiliate sangatlah kecil, namun Anda perlu memperhatikannya agar terhindar dari kecurangan yang ada di dunia maya. Bagi Anda yang tertarik dengan bisnis affiliate, apa saja resikonya? berikut kami berikan tips affiliate selengkapnya :
  • Salah memilih program affiliate. Mencari program affiliate yang benar-benar bisa menghasilkan, tidaklah mudah. Mungkin di internet memang banyak situs yang menawarkan program affiliate dengan komisi cukup tinggi, namun sebaiknya Anda berhati-hati. Sebab banyak diantaranya hanya berupa penipuan. Jadi sebelum memilih program yang akan diikuti, sebaiknya cari informasi yang membahas secara lengkap (review) program affiliate tersebut. Agar Anda tidak salah memilih program affiliate.
  • Salah memilih produk affiliate. Yang perlu Anda perhatikan adalah, tidak semua produk affiliate memiliki prospek bagus. Ada beberapa produk yang ternyata kurang diminati konsumen, tapi ada juga suatu produk yang sudah banyak dipromosikan sehingga persaingannya sangat ketat. Jadi pertimbangkan produk atau jasa yang akan Anda pilih, usahakan produk-produk tersebut memang memiliki prospek  bagus. Sebab semakin banyak konsumen yang tertarik dengan produk affiliate Anda, maka komisi yang Anda terima juga semakin besar.
  • Banyak mengikuti program affiliate, tapi penghasilan minim. Kemudahan untuk bergabung dengan program ilustrasi program affiliate 228x200 Bisnis Affiliate, Apa Saja Resikonya?affiliate, membuat masyarakat tidak hanya menggeluti satu program saja. Berbagai penawaran affiliate diikutinya, padahal tidak semua program menghasilkan keuntungan. Yang ada hanya akan memecah konsentrasi Anda, sehingga komisi yang Anda terima juga tidak optimal.
  • Resiko persaingan yang cukup tinggi. Banyaknya orang yang bergabung dengan program affiliate, membuat persaingan antar pemain sangat ketat. Bukan hanya itu saja, terkadang ada pemain yang bersaing secara tidak sehat. Untuk itu, sebaiknya pilih program affiliate yang masih memberikan peluang kepada Anda untuk memenangkan persaingan.
  • Resiko adanya penipuan/scam. Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu resiko terbesar menjalankan bisnis online, adalah banyaknya penipuan dalam dunia maya. Hal tersebut juga menjadi salah satu resiko bagi marketer affiliate. Beberapa kecurangan yang sering terjadi antara lain resiko tidak mendapatkan komisi dari penyelenggara affiliate, kecurangan affiliate lain yang merampas komisi Anda, atau ditariknya kembali komisi yang sudah Anda dapatkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih program affiliate serta hapus program affiliate yang sering menarik kembali komisi yang Anda peroleh. Dengan begitu Anda bisa terhindar dari penipuan yang merugikan kerja keras Anda selama ini.
Mungkin itu dulu yang bisa kami informasikan mengenai resiko program affiliate. Bila ada rekan-rekan yang memiliki informasi tambahan tentang topik tersebut, bisa dituliskan melalui kolom komentar yang ada di bawah artikel.  Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Salam sukses.

Selasa, 07 Februari 2012

CARA UPDATE BIOS MOTHERBOARD ASUS P5GC-MX/1333 MENGGUNAKAN FLASHDISK

Ceritanya nee lagi ada sedikit duit lebihan dari sisa gaji bulan kemaren. Rencana punya rencana seeh bwt upgrade komputer aja, maklum dah tua, perlu disegarin dikit. Tapi sasaran utama gw adalah:
1. Hardisk
2. Processor
3. VGA
Pertama dah dapet Hardisk, tapi kalo dipikir-pikir HD eksternal boleh juga. dapet deh tuuh merk Adata 500gb, lumayan rada gedean dikit dibandingin HD yang ada di kompi qw cuman 320gb. berlanjut Processor sama VGA, daripada ribet jaoh-jaoh nyarinya mending toko yang deket rumah. nego-nego-nego,, jadi tuh kesepakatan harga. sempet dibandingin juga ama toko laen, tapi yang ini agak lebih murah dikit (dikit banget). Gw bawa deh kompi kesayangan gw ke toko (bukannya manja, tapi kalo ada apa2 sama tuh processor..?? dikira gw lagi yang ga becus) jebrat-jebret, jebrat jebret, dipasang VGA, sukses... trus Processor... weissss..??? toeng,,toeng.... MUNCULAH..
" UNKNOWN CPU DETECTED. BIOS UPDATE IS REQUIRED TO UNLEASH IT'S FULL POWER "
F1 TO RESUME
Jangan-jangan Mobo-nya ngga support sama Processornya ms (kata mas mas yang punya toko):: Ga mungkin mas, wong dah tak baca manual usernya, lagian tulisannya juga suruh update BIOS tuh..?? (gw bela diri donk... >.<), trus gw bilang lagi. Mas'e bisa update bios ngga..?? belum pernah saya mas (jawab mas yang punya toko), waduh.. ya udah deh tak bayar aja trus gw bawa pulang tuh kompi. nanya-nanya sama mbah gugel, banyak cara tapi ga ada 1 pun yang bisa ngasih jawaban lengkap. akhirnya dengan resiko Mobo bakalan mati. gw kombinasi aja tuh langkah-langkah yang berserakan di mbah gugel. Tapi tenang Punyaku sukses koq.
1. Baca Basmallah
2. UPS mesti dah full, jangan sampe ntar ditengah jalan mati lampu. bisa bisa mati juga tuh mobo.
3. Flashdisk, jangan kegedean ntar pas diformat bakalan makan waktu buanyak banget.
4. Flashernya jangan lupa, namanya AFUDOS (di CD Driver Mobo ada koq) Kalo ngga ada nanya aja sama mbah gugel.
5. File BIOS-nya jangan lupa dunlut di ASUS.COM (pastiin juga sobat ga salah waktu milih jenis motherboardnya)
6. HP USB TOOL (nanya mbah gugel lagi nee)
7. MSDOSSYSTEM (yang ini juga nanya sama mbah gugle, biasanya di.zip jangan lupa di extract)
8. Setelah dapet semua, intall dulu tuh HP USB TOOL
9. Jalankan Program HP USB TOOL, centang pada kotak: Create a DOS startup disk
10. Centang juga : using DOS system files located at, kemudian browse ke folder dimana msdossystem tadi di extract.
11. Kalo langkah diatas dah dipastiin bener langsung klik tombol START, tunggu sampai selesai (nah itu tadi kesalahan gw make flashdisk 4gb, jadi lama deh formatnya)
12. Setelah proses format selesai (masih inget kan dimana tadi naroh file AFUDOS sama file bios-nya..??)
13. Copykan aja ke flashdisk yang dah terformat menggunakan HP USB TOOL tadi.
14. file AFUDOS.exe jangan diubah-ubah namanya ya.!!!
15. Kalo file biosnya namanya panjang banget P5GC-MX-ASUS-1333-0413.ROM ( ubah aja jadi P5GCMX.ROM kalo ga dirubah ga bakalan jadi sob, dah gw coba berkali-kali, selalu muncul pesan error pas lagi update biosnya )
16. Kalo dah siap semua, restart deh tuh kompi, jangan lupa bootingnya di pindah dulu ke Flashdisk ya...)
17. Naaah pas udah masuk ke DOS ketik aja AFUDOS /iP5GCMX.ROM
(perhatikan spasi dan /i jangan sampai ketinggalan)tekan ENTER....
18. Sukses sudah update biosnya.

Identifikasi Sifat Fisika Pada Emulsi


I. PENDAHULUAN
I.1 Dasar Teori
Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya minyak dan air yang stabilitasnya dapat dipertahankan dengan emulgator atau zat pengelmusi. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak-dalam-air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “M/A”. Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air-dalam-minyak dan diberi tanda sebagai emulsi “A/M”.
Tujuan Emulsi :
Secara farmasetik, proses emulsifikasi memungkinkan para ahli farmasi dapat membuat suatu preparat yang stabil dan rata dari campuaran dua cairan yang tidak dapat saling bercampur.
Untuk emulsi yang diberikan secara oral, tipe emulsi minyak-dalam-air memungkinkan pemberian obat yang harus dimakan tsb memiliki rasa enak dengan menambahkan pemanis dan pemberi rasa pada pembawa airnya, sehingga mudah dimakan dan ditelan sampai ke lambung. Ukuran partikel yang diperkecil dari bola-bola minyak dapat mempertahankan minyak tersebut agar mudah diabsorbsi, lebih efektif kerjanya, seperti meningkatkan efikasi minyak mineral sebagai katartik bila diberikan dalam bentuk emulsi.
Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar biasa dibuat dalam bentuk M/A atau A/M, tergantung pada faktor-faktor, seperti sifat zat terapeutik yang akan dimasukkan dalam emulsi, keinginan untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan dari preparat tersebut, dan keadaan permukaan kulit.
Pada kulit yang tidak luka, emulsi A/M biasanya dapat dipakai lebih merata karena kulit dilapisi oleh lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Emulsi A/M lebih lembut di kulit, karena mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. Sebaliknya bila diinginkan preparat yang mudah hilang bila terkena air, dapat digunakan emulsi M/A.
Teori Emulsi :
1. Teori tegangan permukaan
Suatu molekul memiliki tegangan yang berbeda. Tegangan yang terjadi pada permukaan disebut tegangan permukaan. Dan tegangan yang terjadi antara dua zat yang tidak bercampur disebut tegangan bidang atas. Semakin tinggi tegangan yang dimiliki, semakin sulit untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air dapat bertambah bila diberi garam-garam an-organik dan larutan-larutan elektrolit. Namun, tegangan ini dapat dikurangi bila ditambahkan senyawa-senyawa an-organik tertentu, seperti sabun (sapo, prosesnya disebut saponifikasi).
Penambahan emulgator, dapat menghilangkan tegangan yang terjai pada masing-masing molekul, sehingga dua zat yang tidak dapat bercampur menjadi tercampur.
2. Teori Oriented Wedge
Dalam suatu sistem yang mengandung dua cairan yang tidak saling bercampur, zat pengemulsi akan memilih larut dalam salah satu fase dan terikat kuat dalam fase tersebut dibandingkan dengan fase lainnya. Karena umumnya, emulgator memiliki suatu bagian hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (tidak suka air, tapi biasanya lipofilik atau suka minyak) molekul-molekul tersebut akan mengarahkan dirinya ke masing-masing fase. Dengan demikian emulgator seolah menjadi tali pengikat antar molekul, sehingga terjadi suatu kesetimbangan.
3. Teori Interparsial Film
Emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel dispersi. Dengan terbungkusnya partikel tersebut, maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung terhalang. Dengan kata lain fase dispers stabil.
Syarat emulgatornya : Dapat membentuk lapisan film kuat tapi lunak, jumlahnya cukup untuk menutup permukaan fase dispers, dapat membentuk lapisan film dengan cepat, menutup permukaan partikel dengan segera.
4. Teori Electric double Layer (Lapisan Listrik Rangkap)
Jika minyak terdispersi dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan di depannya. “seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng lapisan listrik yang saling berlawanan”. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan mengadakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama . Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak menolak.
Biasanya dalam suatu sistem emulsi tertentu lebih dari satu teori emulsifiaksi diterapkan dan berperan dalam menjelaskan pembentukan dan stabilitas emulsi tersebut. Misalnya, tegangan antar muka berperan dalam pembentukan awal emulsi, tetapi pembentukan suatu baji pelindung dari molekul-molekul atau film dari zat pengemulsi penting untuk stabilitas emulsi selanjutnya
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat sediaan emulsi?
2. Bagaimana ketidak stabilan sediaan emulsi?
3. Bahan-bahan apa yang digunakan dalam pembuatan sediaan emulsi?
4. Apa sifat-sifat fisika dari sediaan emulsi?
5. Bagaimana sifat-sifat fisika dari sediaan emulsi
I.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat sediaan emulsi
2. Mengetahui ketidak stabilan sediaan emulsi
3. Menjelaskan bahan bahan yang digunakan dalam membuat sediaan emulsi
4. Melakukan uji sifat-sifat fisika pada sediaan emulsi
5. Menjelaskan sifat sifat fisika dari sediaan emulsi
II. PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Emulsi
Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya minyak dan air yang stabilitasnya dapat dipertahankan dengan emulgator atau zat pengelmusi. Emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak-dalam-air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “M/A”. Sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air-dalam-minyak dan diberi tanda sebagai emulsi “A/M”.
Emulsi dapat didefinisikan sebagai suatu sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang cocok. (Depkes RI, 1979)
Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispersi terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur. (Ansel, 1989)
II.2 Cara Membuat Sediaan Emulsi
Klasifikasi Tipe Emulsi
Suatu emulsi terdiri dari dua fase yang bersifat kontradiktif, tetapi dengan adanya zat pengemulsi maka salah satu fase tersebut terdispersi dalam fase lainnya. Pada umumnya dikenal dua tipe emulsi yaitu :
a) Tipe A/M (Air/Minyak) atau W/O (Water/Oil)
Emulsi ini mengandung air yang merupakan fase internalnya dan minyak merupakan fase luarnya. Emulsi tipe A/M umumnya mengandung kadar air yang kurang dari 25% dan mengandung sebagian besar fase minyak. Emulsi jenis ini dapat diencerkan atau bercampur dengan minyak, akan tetapi sangat sulit bercampur/dicuci dengan air.
b) Tipe M/A (Minyak/Air) atau O/W (Oil/Water)
Merupakan suatu jenis emulsi yang fase terdispersinya berupa minyak yang terdistribusi dalam bentuk butiran-butiran kecil didalam fase kontinu yang berupa air. Emulsi tipe ini umumnya mengandung kadar air yang lebih dari 31% sehingga emulsi M/A dapat diencerkan atau bercampur dengan air dan sangat mudah dicuci.
Dalam formula pembuatan pembuatan emulsi terdapat zat berkhasiat , terdapat juga dua zat yang tidak bercampur yang mempunyai fase minyak dalam air atau air dalam minyak, biasanya yang stabilitasnya dipertahankan dengan emulgator atau zat pengelmusi. Zat pengemulsi (emulgator) adalah komponen yang ditambahkan untuk mereduksi bergabungnya tetesan dispersi dalam fase kontinu sampai batas yang tidak nyata. Bahan pengemulsi (surfaktan) menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antar tetesan dalam fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik disekeliling partikel yang akan berkoalesensi, juga mengurangi tegangan antarmuka antar fase, sehingga meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuran. Penggunaan emulgator biasanya diperlukan 5% – 20% dari berat fase minyak. (Anief, 2004)
Dalam pemilihan emulgator harus memenuhi beberapa syarat yaitu :
a) Emulgator harus dapat campur dengan komponen-komponen lain dalan sediaan.
b) Emulgator tidak boleh mempengaruhi stabilitas dan efek terapeutik dari obat.
c) Emulgator harus stabil, tidak boleh terurai dan tidak toksik.
d) Mempunyai bau, warna, dan rasa yang lemah.
Emulgator dapat dibagi menjadi dua kelompok menurut asalnya, yaitu (Anonim, 1992) :
Emulgator Alam
a. Dari tumbuhan : Gom arab, Tragacant, Agar-agar, Chondrus, emulgator lain – pektin, metilselulose.
b. Dari hewan : Kuning telur, adeps lanae.
c. Dari tanah mineral : Magnesium aluminium silikat, Bentonit.
Emulgator sintetis
a. Anionik misalnya Trietanolamin, Natrium Lauril Sulfat.
b. Kationik misalnya Benzetonium Klorida, Setil Piridivium
c. Nonionik misalnya Span, Tween, Gliseril Monostearat
Cara Pembuatan Emulsi :
a) Metode gom basah (Anief, 2000)
Cara ini dilakukan bila zat pengemulsi yang akan dipakai berupa cairan atau harus dilarutkan terlebih dahulu dalam air seperti kuning telur dan metilselulosa. Metode ini dibuat dengan terlebih dahulu dibuat mucilago yang kental dengan sedikit air lalu ditambah minyak sedikit demi sedikit dengan pengadukan yang kuat, kemudian ditambahkan sisa air dan minyak secara bergantian sambil diaduk sampai volume yang diinginkan.
b) Metode gom kering
Teknik ini merupakan suatu metode kontinental pada pemakaian zat pengemulsi berupa gom kering. Cara ini diawali dengan membuat korpus emulsi dengan mencampur 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian gom, lalu digerus sampai terbentuk suatu korpus emulsi, kemudian ditambahkan sisa bahan yang lain sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai terbentuknya suatu emulsi yang baik.
c) Metode HLB (Hidrofilik Lipofilik Balance)
Cara ini dilakukan apabila emulsi yang dibuat menggunakan suatu surfaktan yang memiliki nilai HLB. Sebelum dilakukan pencampuran terlebih dahulu dilakukan perhitungan harga HLB dari fase internal kemudian dilakukan pemilihan emulgator yang memiliki nilai HLB yang sesuai dengan HLB fase internal. Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok, maka selanjutnya dilakukan pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang diharapkan. Umumnya emulsi akan berbantuk tipe M/A bila nilai HLB emulgator diantara 9 – 12 dan emulsi tipe A/M bila nilai HLB emulgator diantara 3 – 6.
Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Emulsi :
1. Mortir
2. Stamper
3. Botol
4. Mixer – blender
5. Homogeniser
6. Colloid mill
Stabilitas emulsi
Stabilitas suatu emulsi adalah suatu sifat emulsi untuk mempertahankan distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. (Voigt. R, 1995)
a) Faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas emulsi yaitu :
i. Pengaruh viskositas
Ukuran partikel yang didistribusi partikel menunjukkan peranannya dalam menentukan viskositas emulsi. Umumnya emulsi dengan partikel yang makin halus menunjukkan viskositas yang makin besar dibandingkan dengan emulsi dengan partikel yang lebih kasar. Jadi, emulsi dengan distribusi partikel yang besar memperlihatkan viskositas yang kurang / kecil.
Untuk mendapatkan suatu emulsi yang stabil atau untuk menaikkan stabilitas suatu emulsi dapat dengan cara menambahkan zat-zat yang dapat menaikkan viskositasnya dari fase luar. Bila viskositas fase luar dipertinggi maka akan menghalangi pemisahan emulsi.
ii. Pemakaian alat khusus dalam mencampur emulsi
Dalam pencampuran emulsi dapat dilakukan dengan mortir secara manual dan dengan menggunakan alat pengaduk yang menggunakan tenaga listrik seperti mikser.
Untuk membuat emulsi yang lebih stabil, umumnya proses pengadukannya dilakukan dengan menggunakan alat listrik. Disamping itu penggunaan alat dapat mempercepat distribusi fase internal kedalam fase kontinu dan peluang terbentuknya emulsi yang stabil lebih besar.
iii. Perbandingan optimum fase internal dengan fase kontinuitas
Suatu produk emulsi mempunyai nilai perbandingan fase dalam dan fase luar yang berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan jenis bahan yang digunakan ataupun karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada setiap bahan emulsi yang digunakan.
Umumnya emulsi yang stabil memiliki nilai range fase dalam antara 40% sampai 60% dari jumlah seluruh bahan emulsi yang digunakan.
Ketidak Stabilan Emulsi
1. Creaming : emulsi terpisah menjadi 2 bagian, di mana salah satu mengandung fase dispersi lebih banyak daripada lapisan lain. Sifatnya reversible, dengan penggojokan perlahan-lahan akan terdispersi kembali.
2. Cracking / Breaking : pecahnya emulsi karena film yang melapisi partikel rusak dan butir minyak menyatu kembali. Sifatnya irreversible, hal ini terjadi karena :
o Peristiwa kimia : penambahan alkohol, perubahan pH, penambahan CaO/CaCl2 exicatus.
o Peristiwa fisika : pemanasan, penyaringan, pendinginan, pengadukan.
3. Inversi : perubahan tipe emulsi A/M menjadi M/A atau sebaliknya.

Emulsi

A. Pengertian
Menurut FI III : 9
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Menurut RPS 18 th : 298
Emulsi adalah suatu sistem terdispersi yang terdiri dari paling sedikit 2 fase cairan yang tidak saling bercampur. Sebagian besar dari emulsi konvensional dalam farmasi memiliki ukuran partikel terdispersi dalam diameter dari 0,1 sampai 100 mm.
Menurut Lachman : 1029
Emulsi adalah suatu campuran yang tidak stabil secara termodinamika yang terdiri dari 2 cairan yang tidak saling bercampur.
Menurut Parrot : 354
Emulsi adalah suatu sistem polifase dari 2 campuran yang tidak saling bercampur. Salah satunya tersuspensi dengan bantuan emulgator keseluruh partikel lainnya. Ukuran diameter partikelnya 0.2 – 50 m.
Menurut Physical Pharmacy : 522
Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamika mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur satu diantaranya terdispersi sebagai globul-globul (fase pendispersi) dalam fase cair lainnya (fase kontinyu) distabilkan dengan adanya bahan pengemulsi/emulgator.
Menurut FI IV : 6
Emulsi adalah sistem dua fase dimana salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan kecil.
Menurut Scovilles : 314
Emulsi yang digunakan dalam farmasi adalah sediaan yang mengandung 2 cairan yang tidak bercampur, satu diantaranya terdispersi secara seragam sebagai globul.
Menurut Ansel : 376
Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispersi terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak saling bercampur.
Menurut Ensyclopedia : 138
Umumnya digambarkan sebagai sistem heterogen, terdiri dari dua cairan yang tidak bercampur. Satu diantaranya didispersikan secara seragam sebagai tetesan kecil dalam cairan lain.
Menurut Formularium Nasional : 412
Emulsi adalah sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem dispersi; yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya; umumnya dimantapkan dengan zat pengemulsi.
Menurut DOM Martin : 508
Emulsi adalah sistem heterogen, terdiri dari kurang lebih satu cairan yang tidak tercampurkan yang terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan-tetesan di mana diameternya kira-kira 0,1 mm atau dapat diartikan sebagai dua fase yang terdiri dari satu cairan yang terdispersi dalam cairan lainnya yang tidak tercampurkan.
Kesimpulan :
Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara termodinamika, yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak bercampur, dimana salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan–tetesan kecil, yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.
Emulsi berasal dari kata emulgeo yang ertinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut emulsi vera atau emulsi alam, sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat dalam bij tersebut.
Pada pertengahana abad XVIII, ahli farmasi perancis memperkenalkan pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan eugenol oil dengan menggunakan penambahan gom arab, tragacanth dan kuning telur. Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar disebut emulsi spuria atau emulsi buatan.
B. Komponen Emulsi
Komponen dari emul Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
* Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi, biasanya terdiri dari :
1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu
Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar
Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
3. Emulgator
Adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
* Komponen Tambahan
Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif (pengawet), antoksidant.
Preservatif yang digunakan antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll.
Antioksidant yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat.
C. Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal.
2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minak).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal.
D. Tujuan Pemakaian Emulsi
Emulsi dibuat untuk diperoleh suatu preparat yang stabil dan rata dari campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur.
Tujuan pemakaian emulsi adalah :
1. Dipergunakan sebagai obat dalam / peroal. Umumnya emulsi tipe O/W.
2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki.
E. Teori Terjadinya Emulsi
Untuk mengetahui proses terbentuknya emulsi dikenal 4 macam teori, yang melihat proses terjadinya emulsi dari sudut pandang yang berbeda-beda. Teoi tersebut ialah :
1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension)
Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut dengan daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis yang disebut dengan daya adhesi.
Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan.
Dengan cara yang sama dapat dijelaskan terjadinya perbedaan tegangan bidang batas dua cairan yang tidak dapat bercampur. Tegangan yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan tegangan bidang batas.
Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur. Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun.
Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur.
2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok yakni :
* Kelompok hidrofilik, yakni bagian dari emulgator yang suka pada air.
* Kelompok lipofilik, yakni bagian yang suka pada minyak.
3. Teori Interparsial Film
Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak, sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers.
Dengan terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. Dengan kata lain fase dispers menjadi stabil.
Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah :
* Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak.
* Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers.
* Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel dengan segera.
4. Teori Electric Double Layer (lapisan listrik ganda)
Jika minyak terdispersi kedalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan bermuatan yang berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang saling berlawanan. Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan menggandakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan listrik yang menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian antara sesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi akan bertambah. Terjadinya muatan listrik disebabkan oleh salah satu dari ketiga cara dibawah ini.
* Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel.
* Terjadinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya.
* Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.
F. Bahan Pengemulsi (Emulgator)
* Emulgator alam
Yaitu Emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit. Dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan
a. Gom arab
Sangat baik untuk emulgator tipe O/W dan untuk obat minum. Kestabilan emulsi yang dibuat dengan gom arab berdasarkan 2 faktor yaitu :
- Kerja gom sebagai koloid pelindung
- Terbentuknya cairan yang cukup kental sehingga laju pengendapan cukup kecil sedangkan masa mudah dituang (tiksotropi).
- Lemak-lemak padat : PGA sama banyak dengan lemak padat.
- Minyak atsiri : PGA sama banyak dengan minyak atsiri.
- Minyak lemak : PGA ½ kali berat minyak.
- Minyak lemak + minyak atsiri + Zat padat larut dalam minyak lemak.
- Bahan obat cair BJ tinggi seperti cloroform dan bromoform.
- Balsam-balsam.
- Oleum lecoris aseli
b. Tragacanth
c. Agar-agar
d. Chondrus
e. Emulgator lain
Pektin, metil selulosa, CMC 1-2 %.
2. Emulgator alam dari hewan
a. Kuning telur
b. Adeps lanae
3. Emulgator alam dari tanah mineral
a. Veegum / Magnesium Aluminium Silikat
b. Bentonit
* Emulgator buatan
1. Sabun
2. Tween 20; 40; 60; 80
3. Span 20; 40; 80
G. Cara Pembuatan Emulsi
Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi yaitu :
  1. Metode gom kering atau metode continental
  2. Metode gom basah atau metode inggris
  3. Metode botol atau metode botol forbes
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan emulsi, untuk pembuatan emulsi yang baik.
  1. Mortar dan stamper
  2. Botol
  3. Mixer, blender
  4. Homogenizer
  5. Colloid mill
H. Cara Membedakan Tipe Emulsi
Dikenal beberapa cara membedakan tipe emulsi yaitu :
  1. Dengan Pengenceran Fase
  2. Dengan pengecatan / pemberian warna
  3. Dengan kertas saring
  4. Dengan konduktivitas listrik
I. Kestabilan Emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti dibawah ini :
1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya bila dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali.
2. Koalesen dan cracking (breaking) yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu). Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki). Hal ini dapat terjadi karena:
* Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan PH, penambahan CaO / CaCL2
* Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan dan pengadukan.
3. Inversi yaitu peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi W/O menjadi O/W atau sebaliknya dan sifatnya irreversible.
Sumber :
1. Soetopo. Seno, dkk. 2001. Teori Ilmu Resep. Jakarta
2. Anief. Moh. 2000. Farmasetika. Gajah Mada University Press : Yogyakarta
3. Lahman. L, dkk.1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi III. UI Press : Jakarta
4. Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen kesehatan RI: Jakarta
5. Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen kesehatan RI: Jakarta
6. Gennaro, Alfonso R., (2000), Remington: The Science and Practice of Pharmacy 20th edition, Philadelphia College of Pharmacy and Science: Philadelphia
7. Jenkins, Glenn L., (1957), Scoville’s the Art of Compounding Nineth edition, The McGraw-Hill Book Company, Inc: USA
8. Martin, W., (1971), Dispending of Medication 7th edition, Marck Publishing Company: USA
9. Parrot, Eugene L., (1968), Pharmaceutical Technology, Burgess Publishing Company: Iowa.
10. Boylen, James, (1994), Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Volume 9, Maral Deck Inc : New York.